Tidak semua yang diharapkan ataupun yang kita inginkan itu berdasarkan pemikiran manusiawi dapat kita raih atau terjadi, janganlah sekali-kali anda berharap pada manusia karena pasti akan dikecewakannya entah sekali, dua kali dan atau sering kali.
Hidup adalah pilihan dimana semua tergantung kepada keputusan terakhir yang di ambil pada seseorang tersebut, maka dari itu saya perlu berpikir beratus-ratus kali "karena saya orang bodoh" untuk memilih mana yang terbaik dari pilihan tersebut.
Gua terima segala keputusan atau pilihan yang di ambil, karena mungkin itu keputusan yang terbaik diambil dari dia untuk memilih hal yang terbaik untuk hidupnya nanti, gua terima karena gua sadar gua bukan siapa-siapa dan mungkin sering sakitin -dia gua pikir itu bertujuan untuk dia belajar betapa banyak kekurangan gua yang harus dia terima dengan "APA ADANYA" Bukan "APA ADANYA" yang gua persiapin untuk hal yang lebih serius, tapi mungkin disini dia kurang mengerti apa yang menjadi keinginan gua.
Sejak gua persiapin hal ini gua menjadi orang yang sangat menjengkelkan, sok playboy (punya banyak temen cewek padahal buat temen belajar dan temen berorganisasi di kampus), cuek (supaya dia pnya rasa ingin tau yang lebih tentang gua), angkuh (supaya dia bisa ngajarin gua untuk bisa ngargain pendapat orang lain), egois (untuk dia tetep sabar sama tingkah konyol gua).
Tapi yang gua dapet malah hal yang bukan menjadi keinginan gua, mungkin ini karena waktu gua JANJI gua tidak bisa menepati JANJI itu. Gua bukan orang yang ingkar janji tapi dia hanya sedikit kurang sabar untuk gua menepati janji itu, mungkin waktu itu gua deket juga sama sepupunya dari situ gua bukan jadian atau pacaran sama sepupunya itu gua hanya seneng bertemen sama orang yang seru dan gak ngebosenin, karena gua satu sekolahan dan rumah kita satu arah makanya gua sering pulang bareng "berpikir supaya dia irit ongkos gak ada tujuan lain". Dari situ dia pikir gua ada hubungan yang lebih sma sepupunya itu dan gua gak bisa menepati janji itu, mungkin untuk membalas sakit hati dia jadian sama temen gua seniri yang sangat gua paham latar belakang temen gua ini "karena dia sendiri yang cerita gimana dia" sempet gua kurang percaya sama salah satu temen gua bilang dia pulang bareng dan jadian sama temen gua itu, setelah gua cek dan ricek ternyata bener perkataan temen gua tadi. Dari situlah gua MENGINGKARI JANJI itu, dan setelah beberapa waktu dia putus gua cukup seneng karena sampai saat itu gua pahami dia betapa dia sakit hati karena gua gak bisa tepatin janji itu. Dan ternyata gua masih ada rasa sama dia.
Suatu kali gua gak sengaja pergi sama temen gua "dia juga temen baik dari mantan gua ini" ke salah satu tempat belanja di bekasi bertujuan untuk membelikan dia kado untuk ulang tahunnya karena gak lama dia baru aja ulang tahun, gua ngeliat mantannya itu di sebuah tempat makan di dalam mal tersebut, gua cerita ke temen gua awalnya gua gak mau nganterin dia supaya ngeliat mantannya itu, tapi temen gua tetep maksa supaya dia liat dengan mata kepalanya sendiri bahwa mantanya itu kurang bener, ternyata gua ngeliat dia makan sama mantan gua itu. Dengan seketika temen gua itu nangis karena temen baiknya lagi makan bareng sambil agak mesra yang dia yakin bahwa laki-laki itu kurang bener. Gua cuma bisa hibur temen gua itu yang lagi nangis "padahal hati gua sendiri gak tau rasanya kaya apa". Cuma bisa menerima segala keputusan yang di ambil olehnya dengan lapang hati, gua pikir dia hidup bahagia dengan orang lain gua udah cukup seneng.
KADANG JANJI ITU DAPAT DIINGKARI BERTUJUAN UNTUK KEBAIKAN BERSAMA.
BERHARAPLAH PADA TUHAN KARENA DIA TIDAK AKAN MENGECEWAKAN
MENJALANI HIDUP YANG SEKARANG SEPERTI KEHENDAK DAN RENCANA TUHAN
LEBIH MENCARI PERKENANAN TUHAN DI BANDING PERKENANAN MANUSIA