Kamis, 10 Oktober 2013

Etika - softskil

Nama: Togar Kusuma
Kls: 4EB22
NPM: 26210922


  1. Pengertian Etika

            Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethossedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.

Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan.

etika mempunyai arti sebagai : "ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)". Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 - mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
  • ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
  • kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
  • nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

K. Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut :
  • nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya; Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial. 
  • kumpulan asas atau nilai moral, Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
  •  ilmu tentang yang baik atau buruk.

Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan  nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.

            Berdasarkan perkembangan arti tadi, etika dapat dibedakan antara etika perangai dan etika moral 
  1. Etika Perangai, adalah adat istiadat atau kebiasaan yang menggambaran perangai manusia dalam kehidupan bermasyarakat di aderah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku, Contoh etika perangai:



·         berbusana adat
·         pergaulan muda-mudi
·         perkawinan semenda
·         upacara adat

2.  Etika Moral, Etika moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral. Contoh etika moral:


·         berkata dan berbuat jujur
·         menghargai hak orang lain
·         menghormati orangtua dan guru
·         membela kebenaran dan keadilan
·         menyantuni anak yatim/piatu.

2.  Etika sebagai mahasiswa, anggota keluarga dan di masyarakat:


1)      Etika sebagai mahasiswa yaitu sebuah perilaku atau kebiasaan yang dapat menjadi contoh baik bagi orang-orang yang berhubungan langsung dengan kita. contohnya: pada teman, walaupun teman kebanyakan adalah umur yang sepantar tidak salahnya kita tetap selalu beretika yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang ada yang pada dasarnya sudah dipelajari pada saat kecil yang menjadi kebiasaan pada saat sekarang ini. dan juga beretika pada dosen, ketika didepan dosen sering sekali ada etika yang kita sendiri tahu tapi tidak melakukannya seperti: ngobrol sendiri saat dosen mengajar, main handpone (HP) dan yang paling parah tidur saat jam pelajaran berlangsung.
2)      Etika sebagai anggota keluarga, biasanya hal ini adalah hal yang susah-susah gampang untuk di jalankan karena dalam rumah biasanya kita berhadapan langsung dengan orang tua yang mau gak mau harus beretika bagus yang padahal orang tua di luar rumah gak tahu kita bagaimana, yang sering di bilang manusia bermuka dua. kenapa hali ini terjadi? karena kita ingin di anggap baik dan tidak ingin membuat orang tua marah maka di rumah biasanya kita bersikap baik dan harus beretika yang bagus, dan karena tidak ada pengawasan di luar rumah barulah berubah menjadi sperti orang lain diluar sana, sperti merokok, minum, sex, narkoba dkk.
3)      Etika di masyarakat, sebenernya etika yang di maksud yang ini perlu gak perlu di lakukan, karena banyak sekali masyarakat yang tidak kita kenal dari sisi luar apalagi dalamnya. kalau tidak kita sendiri yang pintar-pintar untuk mengatur perilaku dan bahasa kita maka tidak akan ada yang bisa berbuat jahat dengan kita, bahkan sebaliknya kita tidak akan mau berbuat yang jahat pada orang lain ini dimaksudkan seperti pendapat saya di atas bahwa etika seseorang di bentuk dari dia kecil karena didikan orang tua dan di sekolah atau teman bermain/ lingkungan.

 III.            Etika sebagai akuntan publik
            Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan sebagai akuntan publik, yaitu:
  1.  Prinsip Integritas, yaitu jujur dalam melakukan tugas yang menjadi tanggung jawab sebagai akuntan publik. maksudnya tidak mau menerima suap ataupun sogokan yang di berikan perusahaan ketika mengaudit sebuah laporan keuangan.
  2.  Prinsip Objektif, yaitu seorang akuntan publik haruslah bekerja sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku atas humkum atau perjanjian yang sudah di tentukan sejak awal, dan sifatnya tidak bisa diubah-ubah dengan keputusan sepihak yang menjadi keuntungan sendiri dan memalsukan sebuah laporan keuangan sebuah perusahaan.
  3.  Prinsip Kompetensi, yaitu dapat menguasai atau sudah paham tentang apa yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab seorang akuntan publik.
  4.  Prinsip kerhasiaan, yaitu menjaga sebuah rahasia yang tidak bisa orang lain atau pihak luar mengetahuinya dengan tujuan apapun kecuali untuk tujuan hukum/ persidangan.
  5. Prinsip perilaku profesional, yait menjaga etika atau perilaku seorang akuntan publik agar tidak dipandang buruk dari pihak luar, yang sering kali auditor adalah pekerjaan yang dapat di suap dengan mudah, karena auditor hanya memeriksa dan berikan pendapat untuk menjaga nama baik laporan keuangan perusahaan dengan baik.
   referensi: mengutip dari Bertens 2000, Etika K.Bertens

1 komentar: