Nama: Togar Kusuma
NPM: 26210922
Kelas: 2EB22
Kasus hukum yang sedang hot saat ini
1. JAKARTA - Nunun Nurbaetie mengisyaratkan punya banyak akun rekening bank. Di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, saat ditanya majelis hakim, Nunun mengaku tak ingat berapa jumlah akun yang dia miliki.
Nunun mengatakan mempercayakan sejumlah rekeningnya kepada Direksi PT Wahana Esa Sembada, Sumarni, untuk dikelola.
"Saya sangat percayakan seluruh akun saya di bank kepada saudari Sumarni. Tetapi, saya tidak ingat berapa akun saya di bank, walaupun itu uang saya. Saya tidak pernah catat dan saya tidak pernah ingat," ujar Nunun menanggapi keterangan Sumarni di Pengadilan Tipikor, Senin (19/3/2012).
Namun, sosialita asal Sukabumi itu menegaskan, uang dalam akun-akun tersebut bukan milik perusahaan. Melainkan, merupakan akun pribadi dari hasil tabunganya selama 10 tahun lebih bekerja di perusahaan asing.
Nunun juga mengaku tak tahu pencairan cek pelawat Rp1 miliar yang dilakukan Sumarni pada tahun 2004. Dia pun membantah telah memerintahkan Sumarni mencairkan cek terbitan Bank Internasional Indonesia (BII) tersebut. "Saya tidak tahu Sumarni cairkan. Saya tidak ingat, karena tidak pernah perintahkan," tegas Nunun.
Dalam kesaksian, Sumarni mengaku pernah diperintahkan Nunun mecairkan sejumlah cek perjalanan terbitan BII. Dia juga mengaku sempat mencairkan cek senilai 1 miliar pada tahun 2004.
Berdasarkan surat dakwaan Nunun disebutkan kebagian cek perjalanan senilai Rp 1 miliar. Cek itu kemudian dicairkan Sumarni sebelum disetorkan ke akun rekening atas nama Nunun di BII. Cek yangg masuk ke rekening Nunun itu sama seperti yang mengalir kepada anggota dewan pada tanggal 8 Juni 2004.
2. Ancaman Bakal Dilengserkan, Kekhawatiran SBY Dinilai Berlebih
Tegar Arief Fadly - Okezone
JAKARTA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait adanya ancaman yang akan muncul dari pihak yang menginginkan dirinya lengser, hanyalah sebuah kekhawatiran berlebih akibat dinamika yang terjadi di internal Partai Demokrat.
Hal tersebut diungkapkan oleh wakil ketua DPR dari fraksi PDIP, Pramono Anung, kepada wartawan di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/03/2012).
"Mungkin karena yang pertama ada persoalan internal koalisi, sehingga Presiden merasa tidak mendapat dukungan yang kuat," ucap Pramono Anung.
"Karena hampir sembilan bulan ini hampir setiap hari ada pemberitaan ini tidak pernah putus-putus. Sehingga Presiden merasa partai yang dia bangun tidak memberi dukungan kepada Presiden," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, mantan Sekjen PDIP ini mengatakan bahwa tidak ada landasan ataupun mekanisme yang kuat untuk menjatuhkan SBY di tengah jalan.
"Kalau ada orang yang ingin menurunkan di tengah jalan saya melihat tidak ada mekanisme yang dapat digunakan," terangnya.
Presiden SBY, Minggu malam menggelar pertemuan dengan pimpinan media massa. Dalam kesempatan itu, presiden lagi-lagi curhat soal ancaman yang diterimanya. Bahkan keluarganya juga yang dinilai tidak prorakyat, seperti kenaikan BBM.
"Memang sekarang ini yang dijadikan sasaran tembak adalah saya. Selalu begitu hari-hari saya, cek saja ke Ibu Negara. SMS yang masuk ada yang menyampaikan doa kebaikan, bersyukur, memberi semangat, tapi tidak sedikit juga yang mencaci maki," kata SBY.
Bahkan, SBY mengaku pernah diancam keselamatannya. "Ada ancaman keselamatan saya dan keluarga, mau dijatuhkan di jalan dan sebagainya," tururnya.
Referensi:
http://news.okezone.com/read/2012/03/19/339/596264/nunun-nurbaeti-isyaratkan-punya-banyak-rekening-bank
http://news.okezone.com/read/2012/03/19/337/595903/ancaman-bakal-dilengserkan-kekhawatiran-sby-dinilai-berlebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar